Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)

Sabtu, 21 Juli 2012

Kepo-->Stalking Blog->Nulis

Beberapa hari yang lalu, tengah malem ga bisa tidur. Akhirnya tweeteran dan ga sadar malah kepo-in orang yang pernah kenal waktu jaman SMA dulu..

Jadi dia itu anak hukum di univ tetangga asal lampung juga.
Iseng-iseng kepo, liatin tweet dia ternyata anaknya itu aktivis abis. Suka menyuarakan pendapat, tp jalannya ya yang bener. And then, liat dia punya link blog akhirnya ga tau kenapa buka juga deh itu link (ntah kesambet setan apa jd blog stalkinginin punya orang ginih)
Tapi ga papa deh, dari situ ngeliat postingannya ternyata dia emang benr2 mahasiswa sejati yang suka menyuarakan apapun demi kepentingan mahasiswa dan bangsa. Mantep banget deh. Kalo misalnya sruh milih kandidat IYC, gue bakal milih dia. Keren abis.

Jadi intinya gue minder, dan kepingin banget rajin nulis dan bermanfaat.
Mulai detik ini eveyone and everywhere kalao gue jarang nulis ingetin ya, plis :)

Love you guys :D

oh iya, lupa ngucapin
"HAPPY FASTING, mohon maaf lahir dan bathin.. smoga puasanya full barokah"
^_^

Jumat, 04 Mei 2012

Perlu direnungkan...


"Akhwat itu tidak baik pulang malam !”
Teguran tersebut tidak dapat begitu saja diterima oleh akhwat. Tuntutan kuliah, tugas, dan amanah seperti BEM dan organisasi lainnya yang belum terkondisikan, seringkali memposisikan mereka untuk pulang larut malam. Bahkan, saat ini, fenomena seorang akhwat yang pulang larut malam seolah menjadi hal yang biasa.

Tapi, percayalah bahwa sebenarnya dalam lubuk hati yang terdalam, para akhwat pun merasa tidak nyaman jika harus pulang malam. Ada beban mental menghadapi tanggapan dan pandangan masyarakat. Ada kecemasan akan pelanggaran kode etik tak tertulis mengenai bagaimana sikap dan perbuatan seorang “wanita baik-baik” di mata sosial yang menganut penuh prinsip budaya ketimuran.

Memang, kesemuanya itu hanyalah peraturan dan pandangan yang dibuat oleh manusia, bukan peraturan Al-Quran maupun hadis yang tak dapat dirubah. Akan tetapi kita ini hidup bermasyarakat, hidup dengan orang lain, tentunya harus menghormati peraturan yang ada. Dengan demikian kita dapat mencerminkan bahwa Islam juga sangat mempertimbangkan keutamaan muamalah. Dan dengan menghargai peraturan yang ada di masyarakat ( tentu peraturan yang logis dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam ), kita telah melakukan sebagian dari dakwah.

Mari membangun persepsi terlabih dahulu mengenai parameter kata malam. Drs. Moh. Rifa’i dalam bukunya yang berjudul “ Risalah Tuntunan Sholat Lengkap ”, khususnya bab salat sunnah tahajud, memaparkan pembagian malam menjadi tiga, yaitu:

Sepertiga malam pertama : pukul 19.00-22.00

Sepertiga malam kedua : pukul 22.00-01.00

Sepertiga malam ketiga : pukul 01.00-menjelang subuh

Dengan demikian, waktu malam terhitung sejak sekitar pukul 19.00. Akan tetapi sebagian aktivis terkadang membuat kebijakan tentang malam yang dimaksud, misalnya malam dimulai sejak maghrib, atau malam adalah lebih dari pukul 21.00. Pembuatan kebijakan tersebut sebenarnya sah-sah saja dengan syarat sang pembuat kebijakan memang mengetahui seluk beluk lingkup penerapannya sehingga menimbulkan kebaikan bagi sasaran. Yang jelas, waktu-waktu di atas pukul 21.00 adalah waktu yang sudah teramat malam bagi muslimah atau wanita untuk berada di luar rumah.

Kembali pada soal akhwat yang pulang larut malam. Sebenarnya, apakah penyebab akhwat dipandang tidak baik dan bahkan dilarang untuk pulang malam ? Adakah dalil yang menyatakan bahwa akhwat dilarang pulang malam ?

Akhwat dilarang untuk pulang malam pada dasarnya adalah untuk menghindari dua fitnah. Yang pertama adalah fitnah keamanan. Memang sudah diartikan secara klasik bahwa pada malam hari yang gelap, kriminalitas dan kejahatan akan banyak dilakukan, di mana pun tempatnya dan apa pun bentuknya. Selain itu, dalam QS. Al-Falaq ayat 1-3 ( Katakanlah: “ aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluknya, dan dari kejahatan malam apabila gelap gulita.” ) disebutkan “ kejahatan malam apabila gelap gulita ”. Hal ini menunjukkan bahwa Al-Quran pun telah mengisyaratkan bahwa pada malam hari ada banyak kejahatan dilakukan. Hal tersebut tentu akan menjadi ancaman berbahaya, khususnya bagi para akhwat yang tak dapat dipungkiri bahwa mayoritas tidak mampu melakukan pelindungan diri dari kejahatan.

Sedangkan fitnah yang kedua adalah fitnah khalwat dengan lain jenis. Pada kondisi tertentu, ketika akhwat tidak berani pulang sendirian pada malam hari, maka akan ada ikhwan yang merasa kasihan dan kemudian mengantarkannya. Semoga niatnya tercatat sebagai kebaikan. Namun, pulang larut malam bersama lawan jenis bukanlah sebuah tindakan yang bijak karena justru akan menimbulkan berbagai macam asumsi masyarakat, misalnya tentang “ apa yang dilakukan oleh sepasang ikhwan dan akhwat sampai malam begini ? ”. Juga asumsi-asumsi lain yang nantinya berbuah fitnah.


Para ulama pun telah memberi isyarat bahwa malam hari itu banyak bertebaran fitnah sehingga lebih baik banyak berzikir di rumah dari pada berkeliaran di luar rumah.

Fitnah-fitnah yang ada ( terutama yang sebenarnya bisa dicegah tapi timbul karena perbuatan sendiri ) akan berpotensi menurunkan izzah ( wibawa, harga diri, kemuliaan ) seorang akhwat. Padahal, seorang akhwat dengan segala atribut kemuslimahannya harusnya memiliki dan mampu menjaga izzah serta menjadi teladan kebaikan bagi orang-orang di sekitarnya. Tidak pulang larut malam adalah salah satu bentuk dakwah dengan keteladanan.

Memang, tidak ada dalil yang melarang akhwat pulang malam, tapi justru lebih dari itu, dalam sebuah hadis disebutkan, " Tidak halal bagi wanita Muslimah untuk bermusafir kecuali bersamanya mahromnya " (HR:Bukhori).

Pergi bersama mahromkah para akhwat yang pulang malam itu ? Kebanyakan tidak. Dalam hadis tersebut bahkan wanita dilarang keluar rumah sama sekali. Namun, dalam menyikapi hadis ini, para ulama shalafussolih telah memberikan batasan-batasan yang sangat tegas bahwa muslimah diharamkan bepergian tanpa mahromnya kecuali dalam tiga hal, yaitu: untuk menyelamatkan akidahnya, menuntut ilmu, dan untuk hal-hal yang bersifat durori. Semoga ini bisa menjadi pertimbangan dalam menanggapi larangan pulang malam.

Fenomena akhwat pulang malam memang seperti sulit dihindari jika alasannya tugas dan amanah. Apalagi bagi akhwat yang tinggal di kos-kosan atau kontrakan yang notabene tidak mendapat pengawasan intensif orang tua. Mereka, termasuk diri ini, akan lebih bebas untuk pulang larut malam.

Saya teringat nasehat seorang saudara yang mengingatkan ancaman fitnah di malam hari, namun saya meyakinkan bahwa saya akan baik-baik saja. Lantas, beliau mengondisikan saya untuk membayangkan jika orang tua kita mengetahui kita, putri kesayangannya, pulang larut malam. Akan ridhakah mereka ? Tentu tidak. Mereka akan sangat khawatir jika putrinya belum pulang ketika malam beranjak larut. Kita hanya akan menyiksa mereka dalam kecemasan. Lalu, jika orang tua pun tidak ridha, bagaimana dengan Allah ? Sementara “ ridha Allah bergantung pada ridha orang tua, dan kemurkaan Allah bergantung pada kemurkaan orang tua ” ( HR Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim ). Jika Allah tidak ridha, berarti sia-sia saja apa yang telah dan akan kita lakukan.

Jika kita yakin bahwa dua fitnah yang dipaparkan di atas akan jauh dari kita, sehingga merasa syah saja pulang malam, jangan lupakan juga bahwa kita memiliki dan harus menjaga izzah sebagai muslimah. Selain itu, pertimbangkan pula keridhaan orang tua atas apa yang kita lakukan, sebab ridha Allah bergantung pada ridha mereka.

Sebaiknya, kita lebih selektif lagi dalam mengikuti kegiatan yang selesai di malam hari. Apalagi jika kita pergi tanpa mahrom. Semoga pemikiran dengan bahasa sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita. Menjadi renungan bagi diri sendiri dan kita semua, akhwat yang terjaga izzahnya. 
Wallahoa’lam bishowab.(Tika Istiqomah Anwar)

Kamis, 12 April 2012

Catatan Seorang Muslimah


Assalamu'alaikum WR WB
Calon suamiku yg kukasihi tiada pernah aku bermimpi engkau akan menyatakan niatmu untuk menikahi tahun depan, saat itu hatiku tiba-tiba gelisah, aku panik bercampur bahaggia rasanya aku tak sabar menunggu saat-saat yang paling bersejarah dalam hidupku itu?bergitu bahagianya hatiku, ingin aku berbagi rasa dengan para sahabatku, lalu dengan bangganya aku menceritakan tentang dirimu yang sangat mencintai Alloh kepada sahabat-sahabatku?alangkah terkejutnya aku mendengar perkataan mereka tentang dirimu, beberapa sahabat wanitaku bertanya padaku ?apa loe serius mau nikah sama cowo yg sok alim?...



loe tau kan cowo yg sok alim itu pasti ngekang istrinya gak boleh keluar rumah, gak boleh kerja, malahan ada yg suruh istrinya pake cadar, ih gw seh ogah!!!?, dan salah satu sahabat lelakiku mengatakan ?serius loe mau nikah secepet itu, loe kan belum pernah liat orangnnya, mending PACARAN dulu 2 ato 3 thn buat saling kenal?kalo gw seh sebagai seorang modern, realistis dan open minded gak mau nikah cepet-cepet, dan nantinya gw bakal kasih kebebasan buat istri gw, kan wanita berhak bebas juga??kata-kata itu bagai petir menyambar hatiku, aku tak menyangka sahabat-sahabat yg selama ini sangat dekat denganku ternyata menganut faham kebebasan dan faham modernisasi?sesaat niatku untuk menikahimu karena mencari Ridha Alloh pun menghilang, syukurlah aku tersadar dan kupanjatkan do?a dengan sungguh-sungguh kepada sang Illahi agar Ia memberikan Petunjuk-Nya kepadaku?SubhanAlloh niatku yg telah memudar kembali jernih sejernih air zam-zam, tiada ada kebimbangan dan keragu-raguan dalam hatiku?Kini jika kelak aku menjadi istrimu dapat kuyakinkan padamu bahwa:

Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terpasung jika kelak engkau memerintahkanku untuk berhenti bekerja?aku merasa bahwa perintahmu itu adalah karena engkau terlalu mencintaiku, sehingga engkau sama sekali tidak rela melihatku bekerja keras demi mencari kekayaan dunia? Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terpenggal jika kelak engkau memaksaku menutup auratku atau bahkan memaksaku mengenakan cadar sekalipun?aku merasa bahwa paksaanmu itu adalah karena engkau begitu mencemburuiku, sehingga engkau tidak akan pernah ikhlas jika lelaki lain memandangi tubuhku dengan tatapan nafsu?

Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terbelenggu jika kelak engkau tidak memperbolehkanku mempekerjakan pembantu dalam rumah tangga kita?aku merasa laranganmu itu adalah karena engkau sangat menyayangiku, sehingga engkau tidak ingin aku menyesal dikemudian hari karena aku tidak bisa melihat anak-anak kita tumbuh dalam asuhanku?

Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terhalang jika kelak engkau melarangku untuk bebas keluar rumah tanpa seizinmu?aku merasa aturanmu itu adalah karena engkau sangat merindukan dan mengkhawatirkanku, sehingga engkau akan merasa gelisah jika aku tidak berada dirumah?

Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terinjak-injak jika kelak engkau membatasi pergaulanku?aku merasa perlakuanmu itu adalah karena engkau terlalu mengasihiku, sehingga engkau tidak ingin melihatku terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang akan mengantarku memasuki pintu neraka?

Yaa?aku akan sangat berterima kasih jika kelak engkau

membatasi kebebasanku bukan karena ego-mu, tetapi karena engkau sangat memahami kewajiban dan tanggung jawab yang telah Alloh berikan kepadamu sebagai seorang suami?

Aku heran dengan para istri yg menyerukan kebebasan, sungguh sangat bodoh jika seorang istri merasa bahagia saat sang suami membebaskan cara berpakaian istrinya, tahukah sang istri bahwa perlakuannya itu pertanda sang suami tidak memiliki rasa cemburu kepadanya sekalipun banyak mata lelaki buaya yg menikmati kemolekan tubuh istrinya?Dan aku heran dengan para suami yg memperbolehkan istrinya untuk keluar rumah dengan bebas, lalu saat sang suami pulang kerja didapatinya rumah berantakan dan tidak ada makan malam untuknya karena sang istri terlalu sibuk bekerja atau bergosip dengan tetangganya?Duhai calon suamiku, saat aku telah menjadi istrimu gunakanlah hakmu sebagai seorang suami untuk membimbingku, agar aku tidak akan pernah terperosok ke dalam faham kebebasan yg penuh dengan tipu daya?

Namun saat melihat kenyataannya bahwa begitu banyak rumah tangga yg awalnya saling mencintai, harmonis, dan bahagia tapi tak lama berselang rumah tangga tersebut hancur tak bersisa dan tidak sedikit pula suami-istri yang saling menyakiti baik fisik maupun mental?Aku tak bermaksud untuk meragukanmu wahai calon suamiku, aku yakin suami yg bertakwa kepada Alloh pasti akan memperlakukan istrinya dengan baik.?Tapi sebelum aku memasuki kehidupan baru denganmu, izinkanlah aku mengajukan beberapa pormohonan padamu agar engkau dapat memahami isi hatiku sebagai seorang wanita dan seorang istri?

Duhai calon suamiku?aku bukanlah robot yg tidak akan pernah merasakan letih, kelak bantulah aku dalam mengatur rumah tangga kita, jangan kau limpahkan semua urusan rumah tangga hanya padaku tanpa mau memperdulikan dan mengerti keletihanku?
Duhai calon suamiku?aku bukanlah mahkluk bisu tempat engkau memuaskan nafsumu, kelah janganlah engkau mencumbuiku dengan cara yang kasar dan dingin, cumbuilah aku dengan lembut dan penuh kasih sayang?
Duhai calon suamiku?aku bukanlah patung tak berperasaan, kelak setialah padaku, sayangilah aku, dan hormatilah aku layaknya ratu dalam hatimu?

Duhai calon suamiku?sungguh yang kuharapkan hanyalah kebahagiannya dalam rumah tangga kita, yang kuinginkan adalah ridha dari dirimu, yang kudambakan hanyalah genggaman tanganmu yang akan membawaku ke surga dunia dan akhirat?Untuk itu ajaklah aku untuk menyelammi kehidupan yang paling berbahagia, mari kita saling mengerti, memahami, dan mengasihi selayaknya dua insan yang raga dan jiwanya telah saling menyatu?oh sungguh bahagianya aku jika memiliki suami yang akan mengajariku dengan cinta dan membimbingku dengan kasih?SubhanAlloh?

Duhai calon suamiku?sebelumnya aku ingin berterima kasih padamu karena kelak engkaulah yang akan membawaku memasuki surga yang tiada akan pernah terbayangkan indahnya, engkaulah yang akan menuntunku mencapai Ridha Illahi, engkaulah yang akan menjagaku dalam mengarungi lautan hidup, engkaulah yang akan menjadi sandaran saat ragaku letih dan bersedih, engkaulah yang akan membantuku untuk menjadi seorang ibu yang paling berbahagia, engkaulah yang akan menemaniku disaat usiaku telah senja, dan engkaulah yang akan menjadi tempat untuk aku mencurahkan seluruh perasaan hatiku?Sungguh aku akan menjadi istri yg paling berbahagia jika memiliki suami yg menyayangi dan mencintaiku karena Allad dan semoga itu adalah dirimu?
Calon suamiku sekian surat cinta untukmu yang kutulis penuh dengan kasih dan harapan?Semoga Alloh selalu Meridhai dan Memberkahi rumah tangga kita nanti dengan kebahagiaan yg tiada akan pernah berakhir?Amiieen?

Wassalamu'alaikum WR WB

By : Ukhti D

Senin, 19 Maret 2012

First Of All

Well... salam untuk para blogger..
udah lama ga nulis apa-apa krna sok sibuk :D
oke guys..
Hari ini aku punya cerita, ini hari pertama aku jadi asistan praktikum ADE *yg ga ngerti ADE ga usah dipikirin* 
Hari yang... yah cukup bagus untuk memulai stau langkah untuk ngewujudin impian si babe..
tapi u know what? sedikit malpraktek agaknya...
sorry ya guys buat para praktikan gueeehhh
*cheerss

Rabu, 07 Maret 2012

About Time

"Your time is limited, don't waste it living someone else's life. Don't be trapped by dogma, which is living the result of other people's thinking. Don't let the noise of other's opinion drowned your own inner voice. And most important, have the courage to follow your heart and intuition, they somehow already know what you truly want to become. Everything else is secondary."
~Steve Jobs~

Senin, 09 Januari 2012

#Impian 1

....
Senin, 9 Januari 2012.
Hari ini ku azzamkan niatku untuk menjadi lebih baik. Mulai ku kumpulkan dan kubuka semua lembaran harapan yang pernah kutulis dan kuimpikan. Satu per satu kubuka, dan tak terasa air mata ini mengalir ketika kulihat ada sebuah impian untuk 'Naik haji bersama Bapak Ibu Mas 'n adek'.
Allah ya Rabbi, izinkanlah impian ini terwujud.. Izinkan aku untuk datang ke rumah-Mu bersama keluargaku tercinta...
Ya Allah, aku tau Engkau Maha Kaya, Engkau Maha Berkehendak... tiada satu pun hal di dunia ini yg tidak mungkin bagi-Mu, maka izinkan aku Ya Allah... Berikan kami limpahan rahmat, kesehatan, kebahagiaan, iman dan amal, serta rizki yg halal agar kami dapat melaksanakan segala perintah-Mu...
Bapak, Ibu, Mas, n Adek... Love you 'cos Allah
Oh My Allah, Love you so much :)

Rabu, 04 Januari 2012

UAS go UAS go UAS go!

Ga tau mau buang kemana lagi ini rasa badmood tingkat akut udah menyerang gini...
Mau tau knapa gue badmood? oke kalo ga mau tau juga ga papa.. *gue tetep cerita*

Hari ini adalah UAS pertama di semester 3. And you know how? it is like uhmm... pengen cari gedung 21 lanbtai di Jogja #depresi banget ujian Kalkulus Lanjut 1... tp untungnya di Jogja ga ada gedung setinggi itu, Alhamdulillah yah...
Yak, yanng bikin depresi adalah dr 4 soal gue secara resmi bisa jawab 2 yang yakin 1 soal lg gue jawab tp ragu sama hitungannya, trus 1 soal lg gue jawab cuma setengah... Oh My Allah!
rasanya itu bener-bener kayak pengen makan bakso gitu dehh *eh maap ga nyambung*

dan yg bikin bakal galau, besok itu ujian Statistik Matematik 1... udah kebayangkan? namanya statistika dicampur sama matematik, itu udh mix yang oke banget deh,,,, kalo misalnya udah bosen idup langsung aja gabung dg mix ini, dijamin deh... haha *maapin aku ya Allah*
oke, mau tau jadwal mata kuliah yg gue ambil apa? ga mau tau jg ga papa tetep gue ceritain, hehe
  • Rabu : Kalkulus Lanjut 1, Jam 10.15, di tsp 6b
  • Kamis: Statistika Matematika 1, Jam 08.00, di tsp 2
  • Jum'at-Minggu: Kosong
  • Senin: Asuransi Jiwa, Jam 10.15, di unit VIII c
  • Selasa: Pend. Kewarganegaraan, Jam 08.00, di VIII f
  • Rabu: Manajemen Pemasaran, Jam 10.15, di tsp 3. Dan Ekonomi Mikro, Jam 13.00 di unit VIII f
  • Kamis: Teknik Sampling, Jam 10.15, di tsp 2
  • Jum'at: Sistem Informasi Manajemen, Jam 08.00 di tsp 2
  • Sabtu-Minggu: Kosong
  • Senin: Analisis Finansial, Jam 10.15 di tsp 6b
udah tau kan jadwalnya? mari merenung,....
zzzzz.."

Hope the best for me...
Do the best and get the best, Aaamiiinnn ^_^